Wajarkah aku??

Inilah tajuk satu sajak yang saya pernah nukilkan untuk satu program muslimah "kembali bersama islam" menjana muslimah penggerak haraki"....seingat saya sajak ini merupakan satu luahan rasa seorang lelaki yang memandang sedih wanita yang tidak menutup aurat dan tidak berpakaian dengan pakaian iman dan taqwa.

Wajarkah aku? ( buat wanita itu.....antara kata dan mata ...aku memilih kata dan biarlah ia pergi bersama ribut taufan)

Bukan aku membaitkan sajak-sajak ini
untukku pinta serangkap pujian
bukan juga untuk sekalung bunga penghargaan
tapi hanya sekadar lirikan dakwah kata
yang mungkin sukar difahami
tapi harus difikirkan dan diselami
kalau tidak mampu bagimu,
lihatlah melalui hati
bersama pejaman mata
umpama mentari yang kian membenamkan diri

Wajarkah aku...
kupakaikan kepada dirimu jubah itu
dengan warna-warna kesukaanku ( warna keimanan....)
biarlah ianya terus melekat ditubuhmu
menjadi benteng dari panahan mata dan nafsu durjana
dan izinkan aku mengulit rambut ikalmu
dengan jilbab-jilbab penenang jiwa
agar aku mampu tersenyum
memerhatikanmu ( berdosakah aku?)

Wajarkah aku
mempunyai perasaan yang lunak
kepadamu
memikirkan nasibmu nanti
menyeksa diri mengubah peribadimu

Wajarkah aku..
mengukir langkahmu dengan langkah serikandi syurga
segagah langkah Khatijah yang melangkah demi agama
atau kupahatkan peribadi Fatimah yang berkorban
setelah terkorban
atau ku solekkan wajah si Mashitah
dengan muka suci dan berani
walaupun di depannya Firaun, raja yang zalim
atau ku biarkan dirimu membentuk sendiri
peribadi Asiah....
mereka cinta dan rindu
pada pulau yang abdi.

wajarkah aku
terus mendiamkan diri melihatmu,
menerima hidayah dariNya
tanpa aku bergerak
walaupun sejari panjangnya..
tapi risikonya tinggi...
akan pasti jubah yang warnanya indah
akan kotor berdebu
jilbab akan tergantung keseorangan

kini lenaku tercalar
engkaulah mengelar
engkau masih engkar
aku tercabar....
biarlah kau temu kebenaran
dengan minhaj islam yang sebenar...

( cerianya jubahmu...ceria lagi hatiku
putih gebu jilbabmu..putih lagi hasratku)

bagi minggu"kembali Bersama Islam"

2002



0 Responses